Kabupaten Jepara - Radarnasional
Dinas Perikanan Kabupaten Jepara menyadari bahwa abrasi di pesisir, khususnya di Wilayah Kecamatan Kedung, sangat berdampak signifikan terhadap keberlanjutan usaha perikanan.
Selain itu juga berdampak pada kawasan wilayah pantai atau bibir pantai yang mengalami kerusakan dari tahun ke tahun, dan Jepara juga banyak destinasi wisata pantai yang cukup indah serta mempesona.
Hal itu disampaikan langsung oleh Ka. Dinas Perikanan Jepara Farikha Elida, Rabu (13/2/2025) sore.
Masih kata Bu Elida, "Namun, kami menghadapi kendala terbatasnya kewenangan dalam menangani abrasi secara langsung, karena kebijakan penanggulangan pesisir berada di ranah pemerintah provinsi dan pemerintah pusat." Terangnya.
Lebih lanjut, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi mitigasi, termasuk perlindungan kawasan pesisir dan dukungan bagi pelaku usaha perikanan yang terdampak. Tutupnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi Plt Kabid Kelautan Pesisir dan Pulau Pulau Kecil (KP3K) DKP Propinsi Jawa Tengah Lilik Harnadi mengatakan, Mohon maaf mas, nanti agak siang saya telpon saja.
"Nanti sy telpon saja mas
Kalau mbahas abrasi panjang penjelasannya."
"Kami pernah kesana bersama BBWS cek langsung ke lokasi dan memang ada abrasinya, namun kembalinya itu ada anggarannya apa tidak. Dan kita pastikan dulu apa yang menjadi kendala utamanya, dan kita harus benar benar cermat dengan hal itu. Jangan sampai digelontorkan milyaran tapi hasilnya tidak baik." Ungkapnya.
Lebih lanjut, Bupati Jepara juga pernah menyurati menteri Pekerjaan Umum (PU) , namun kaitannya dengan normalisasi sungai di wilayah kecamatan kedung untuk menopang para pelaku usaha garam. Dan kami akan melakukan analisa dulu untuk menangani abrasi laut dengan intrigrasi management yang melibatkan semua pihak serta termasuk kepada tim Gubernur terpilih. Tutupnya.
(Yusron)