Himbauan ini bukan tanpa alasan. Sebab ada kejadian warga tertimpa pohon tumbang, bahkan sampai nyawa menghilang.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi mengatakan, dalam dua hari terakhir, Pasuruan diselimuti angin kencang sejak pagi hingga malam.
Saking kencangnya, dalam satu hari kemarin, pihaknya menerima 10 laporan pohon tumbang. Kejadian tersebut ada di wilayah selatan seperti Kecamatan Wonorejo, Sukorejo, Kejayan dan Kejayan serta satu kejadian di wilayah Kecamatan Prigen.
"Hawanya juga dingin sekali, karena angin kencang sejak pagi sampai malam. Kami terima 10 kejadian pohon tumbang dalam satu hari, dan rata-rata terjadi di wilayah selatan," kata Sugeng di sela-sela kesibukannya, Jumat (31/1/2025).
Tumbangnya pohon di beberapa wilayah membuat was-was masyarakat. Terlebih dilaporkan ada dua orang warga Kecamatan Wonorejo yang mengalami patah tulang dan luka-luka karena tertimpa pohon saat melintas di Jalan Raya Pleret, Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, Kamis (30/1/2025) sore kemarin.
Diketahui, keduanya yaitu Daniel (42)warga Desa Karang Asem dan Benny Arianto (43) warga Desa Pakijangan. Daniel mengalami luka memar dan patah tulang lengan kanan. Sementara Benny mengalami luka memar di wajah.
Selain warga yang mengalami luka-luka, pohon tumbang juga menimpa Rifki Alya Daffa (27), warga Kelurahan Bugulkidul, Kecamatan Bugulkidul, Kota Pasuruan. Ia dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Dengan kejadian tersebut, Sugeng menghimbau masyarakat agar tak sekali-kali berteduh di bawah pohon besar saat hujan deras.
Selain itu, apabila tengah berkendara di saat angin kencang, maka sebaiknya hati-hati dengan kondisi pohon yang punya tanda-tanda akan roboh alias tumbang.
"Kalau lagi berkendara usahakan tetap waspada dan hindari berhenti sejenak di bawah pohon. Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT," harapnya. (Vin)