Kabupaten Jepara - Radarnasional
BMT BUS (Baitul Maal wa Tamwil) Bina Ummat Sejahtera beberapa tahun terakhir mengalami krisis dan dihantam ketidakpercayaan para nasabahnya. Akibat dari kejadian itu banyak nasabah yang menarik simpanannya secara beramai-ramai.
Berdasarkan informasi yang diterima, penyebab krisis BMT BUS yakni salah satunya aset BMT BUS tidak likuid, sulit diuangkan dalam waktu singkat, aset yang diduga milik koperasi tercatat atas nama pengurus dan pihak lain serta kurangnya dana cash untuk memenuhi kebutuhan penarikan anggota.
Diketahui, BMT BUS merupakan lembaga keuangan mikro yang bergerak dalam bidang pembiayaan syariah. BMT BUS didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian demi kemaslahatan masyarakat bersama.
Menurut seorang nasabah, dan sebut saja Ninda Indraswari yang sudah mengadukan keluhannya ke Budi Cahyono anggota DPRD Jepara dari Fraksi PDI Perjuangan terkait dananya yang belum bisa dicairkan dari BMT BUS.
"Iya pak, dana saya tidak bisa dicairkan sejak tahun 2023 sampai sekarang, sedangkan BMT BUS itu mempunyai 119 cabang yang menyebar di seluruh Indonesia. Untuk di Jepara ada 5 kantor cabang yaitu Jepara kota, Welahan, Mayong, Batealit dan Kalinyamatan, " Ujarnya saat temui Budi Cahyono di kediamannya di Perum Bukit Asri, Kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara kota pada Sabtu (15/2/2025), sekitar pukul : 14.00 WIB.
Ia menambahkan, "Yang saya tau BMT BUS tutup mulai Januari 2025 dan sempat membentuk tim Satgasus untuk mengatasi para nasabah yang mau mengambil uangnya juga Call Center tapi pencairan susah dan tidak merata, " imbaunya.
Menanggapi hal itu, Tri Budi berharap, "Semoga dengan permasalahan ini masyarakat harus tetap berhati-hati jangan terkecoh dengan iming-iming yang menggiurkan dan harus tetap waspada dan akan kita kawal terus, " ucapnya.
(Yusron)
Sumber: SGN/HK.
