Oleh karenanya, semua warga terdampak untuk sementara harus mengungsi di tempat yang lebih aman. Yakni di SDN Cowek 2. Hal itu dilakukan sembari menunggu hasil analisis penyebab tanah gerak oleh Tim Ahli Geologi Institut Teknologi Surabaya (ITS) yang saat ini melakukan kajian secara intens.
"Untuk sementara diungsikan dulu sambil kita tugaskan Dinas PU Cipta Karya Jatim bekerjasama dengan ahli geologi ITS untuk memetakan dan menganalisis fenomena ini. Apakah permanen terus bergerak atau tidak. Jadi rekomendasinya kita tunggu. Apakah ini masih layak untuk ditinggali atau ditinggalkan," ujarnya pada hari Kamis (30/1/2025) sore.
Akibat kejadian tanah gerak yang mulai dirasakan warga sejak Selasa (28/1/2025) dan masih terus berlanjut hingga Kamis (30/1/2025) pagi, sedikitnya 176 orang dari 47 kepala keluarga harus diungsikan. Hal itu dikarenakan banyak rumah warga mengalami keretakan.
"Kalau nanti keputusannya harus ditinggalkan, maka solusinya adalah relokasi atau pindah lahan ke kawasan aman yang memang bebas dari bencana. Kemudian akan kita bangun rumah sesuai dengan kebutuhan dan sesuai aturan serta kemampuan dari Pemprov dan Pemerintah Kabupaten/Kota," tandasnya (Vin)